­
­

BAN BATIK, KERAJINAN TANGAN DI DUNIA OTOMOTIF

By Unknown - Mei 07, 2018


Hai Otowipers!

Pernah dengar yang namanya "Ban Batikan" ?
Apa sih Ban Batik itu?
Saya akan mengulas sedikit apa, penyebab, dan akibat atau dampak penggunaannya.

Ban Batik ialah ban hasil recycle atau biasa disebut dengan daur ulang.
Ha? Emang ban bisa didaur ulang, Yap! Bisa dong. Sampah aja bisa ya ga?

Jadi ban yang sudah botak didaur ulang atau direparasi ulang supaya bisa digunakan kembali dan terlihat tebal seperti ban baru.


Untuk apa? Biasanya ini digunakan untuk bisnis.
Bagaimana bisa?
Jika kamu pernah membeli velg ke penjual velg entah itu bekas maupun baru. Biasanya kamu akan dihadapkan dengan pilihan "Cuma beli velg atau sekalian ban nya juga".
Setelah itu kamu dihadapkan dengan pilihan lagi, "Pakai ban baru atau bekas ya".

Nahh.... Ini dia. Jika kamu membeli ban bekas, kemungkinan besar akan mendapatkan ban batik ini.
Kenapa? Ya, karena murah.

Seberapa murah sih, sampai bisa dipakai bisnis.

1 Ban Accelera Phi (165/50 - 185/60 R15) itu seharga kisaran 500 - 700 ribu rupiah.
Sementara ban batik 1 ban batik segala ukuran cuma berkisar 50 - 100 ribu rupiah (saya tahu karena saya pernah bertanya - tanya dengan penjual velg dan ban).
Dan ban batik itu biasanya dijual ulang dengan harga 1 ban = 200 ribu rupiah.
Terbayang dong, berapa untung yang didapat dari sang penjual.

Bagaimana ban batik itu dibuat?
Btw, For Your Info nih Otowipers, Ban itu punya 2 lapisan.
Ban yang terluar tugasnya untuk membuang air dan mencengkram tanah.
Ban lapisan kedua tugasnya untuk menyanggang, meredam, memberikan kekuatan saat ban mencengkram jalan.

"Ban Batik" namanya juga membatik. Tentu seperti orang membatik. Tapi perlatannya beda.
Anggap saja ban botak adalah kain yang akan di batik. Lalu silet/cutter adalah canting nya.

Setelah semua peralatan siap. Maka yang kamu lakukan tinggal membatik ban itu.
Mengikis lapisan atas yang sudah botak, dan mengikuti alur cetakan arah buang air air dari ban itu.

Ciri - Ciri ban batik. Dari tampilan pun bisa terlihat.


Ban batik biasanya terlihat tebal namun yang harus diperhatikan adalah pembatas atau tanda indikator yang ada di ban, biasanya berbentuk seperti tonjolan.


Jika tebal ban tinggi nya sama dengan indikator tersebut namun terlihat bagus dan masih tebal. kemungkinan besar itu adalah hasil kerajinan membatik ban.
Mengapa? ya karena ban batik ialah mengikis ban bagian terluar ban.
Jangan lupa untuk teliti dengan alur cetakan buang air ban. Biasanya akan terlihat perbedaan rupa pembuang air di ban tersebut. Jika perlu bandingkan dengan ban yang asli.

Akibat/Dampak penggunaan ban batik.
Hal yang sangat logic ketika kamu menggunakan ban yang telah botak adalah terpeleset atau slip.
Sama seperti saat kamu menggunakan ban batik ini.
Mengapa bisa seperti itu, yap karena ban batik menggunakan ban lapisan kedua. Tidak punya daya cengkram yang kuat sehingga bahaya slip, tergelincir semakin besar.
Dan bahaya ban batik lainnya adalah bahaya ban meledak. Ini terjadi karena penggunaan ban di lapisan kedua untuk mengaspal.

Lalu apakah tidak ada solusi?
Kalau menurut saya pribadi lebih baik gunakan ban baru saja atau jika memang bekas, cari yang memang masih layak pakai.
Jangan tergiur dengan harga murah, jangan sampai nyawa taruhannya.



Jadi bagaimana para sahabat Otowipers?.
Sudah paham dengan kerajinan tangan yang satu ini?  Hahahaha.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar