Menanggapi Kasus Lisa Blackpink dan Young Lex

By Wiponk - Agustus 11, 2018



Tanggal 9 Agustus lalu, terdapat event meet n greet Lisa Blackpink yang diselenggarakan oleh ShopeeID. Beberapa hari sebelumnya juga warga net, terutama dalam circle penggemar kpop sedang ramai mempermasalahkan sikap Young Lex di salah satu videonya yang di dalamnya terdapat bercandaannya menganggap foto Lisa Blackpink cocok untuk bahan bacol.





Tentu jadi rame dong, nggak hanya portal berita Indo bahkan bebrapa portal berita luar yang membahas tentang dunia entertaiment Korea juga membahas kasus Young Lex ini. Sebelumnya juga Young Lex telah mendapatkan izin dari pihak penyelenggara untuk mendapat kursi depan dan boleh merekam untuk kepentingan vlog.



Namun karena kasus pelecehan sexual di video tersebut akhirnya pihak penyelenggara memutuskan untuk membatalkan izin Young Lex untuk mendapat undangan tersebut.

Namun tanggal 9 Agustus, Alhamdulillah akhirnya meet n greet Lisa Blackpink dilakukan dan berjalan dengan aman, tentram, dan sentosa. Namun muncul lagi sebuah cerita dimana Young Lex mempost postingan seperti berikut:




*Sebelumnya belum ada caption make up by:

Tentu dunia persilatan kpop maupun non-kpop alias warganet sekitar langsung ramai. Ada yang bilang fans kpop ternyata barbar, ada yang ndukung biar makin bonyok, macem-macem lah. Tau sendiri lah bagaimana kerasnya ujaran dan cacian warga net.

Beberapa orang yang datang di acara meet n greet tersebut pun merasa janggal dengan kasus ini. Karena nyatanya dalam acara, suasananya kondusif dan tidak tampak sebuah pertikaian apalagi adu jotos antara fans kpop vs Young Lex. Yang tak datang pun ada yang merasa janggal, karena seperti tampak rekayasa.

Dan ternyata benar, Young Lex cuman ngetroll para nitizen. Kalau kata temen, doi memanfaatkan momen untuk mencari attention. Yes or no? I dunno...



Sekarang bagaimana? ini yang akan saya bahas sekarang. Sebelumnya saya mau disclaimer, bahwa pendapat yang akan saya tulis di sini adalah murni sebagai nitizen biasa.

Ini kasus udah terjadi. Ibarat bahasa inggris ini udah past, masa lampau, udah terjadi. Kita sebagai nitizen mau menghardik dan mencaci maki lewat postingan di sosial media pun tidak akan membuat sebuah keadaan menjadi lebih baik. Jadikan ini sebuah pelajaran agar sebelum kita men-share sesuatu, ada baiknya kita perdalami dulu apa itu bener atau nggak. Karena sekarang lagi marak-maraknya berita hoax dimana-mana, apa lagi kita sekarang kan menghadapi pemilu.

"Komen gak boleh dong? kan sosmed-sosmed gw juga"

Bukan kah lebih indah dan bijak kalu kolom komen ataupun post-post di sosial media kita berisi sesuatu yang positif, mungkin bisa berupa diskusi, atau kritik yang membangun, jangan cuman sekedar cacian, dan kata-kata kotor belaka.

Buat babang Young Lex, maybe kalo baca tulisan ini. I know, candaan babang di video itu bercandaan. Candaan macem itu di tongkrongan cowok-cowok udah biasa, tapi abang keluarin candaan tongkrongan ke sosmed, dan bisa dilihat orang banyak. Gak semua orang punya persepsi yang sama seperti di tongkrongan sendiri. Semoga ini jadi kejadian terakhir dah, dan semoga kedepannya ada pemfilteran sebelum babang post.

Untuk masalah troll make-up, sepertinya udah banyak yang disampein babang Kemal di video ini:



Mungkin cuma ini yang bisa saya sampaikan lewat blog gratisan ini. Bisa aja saya diem, dan mengamati dan bodo amat. Cuman, mumpung ini malam minggu, jodoh belum tampak, dan temen tongkrongan lagi pada keluar, jadi daripada nganggur mending nulis blog ini agar sekaligus kita bisa belajar bersama dari kasus ini.

Semoga kita lebih menjadi lebih dewasa dalam berinternet, dan dewasa dalam menanggapi sesuatu. Kalau teringat pesar dari Bapak Moeldoko (Bapak Kepala Staff Kepresidenan), ada 3 hal yang hilang dalam masyarakat kita sekarang: Tolong, Terima kasih, Maaf. Yuk lah kita marakkan kembali 3 hal tersebut.

Thanks yang udah luangin waktu buat baca blog abal-abal ini.
Padahal yo aku iki sopoooo??? HHHhhhh.....

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar